Minggu, 11 September 2011

sistem pendinginan part.4

SISTEM PENDINGIN AC MOBIL





Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup.Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut :


a. Kompresor berputar menekan gas refrigerant dari evaporator yang bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant.

b. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga refrigerant berubah menjadi zat cair.

c. Cairan refrigerant diatampung oleh receifer untuk disaring sampai evaporator membutuhkan refrigerant.

d. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini sehingga berbentuk gas dan cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah.

e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin seperti yang dibutuhkan oleh para penumpang mobil.

f. Gas refrigerant kembali ke kompresor untuk dicairkan kembali di condenser.

sistem pendinginan part.3

2) Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem
pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah
untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi
didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air
tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat
pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila
seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan
tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak
tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air
akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara
keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin
sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula
pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan
pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan
kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar
ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan,
pemeriksaan dan pemasangan pompa air.
a). Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :9
(1) Mengeluarkan media pendingin mesin
(2) Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida  (jika ada) dan
puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
(a) Merentangkan tali kipas dan  mengendurkan mur
pengikat tali kipas
(b) Mengendorkan pivot dan baut penyetel,
alternator, kemudian lepas tali kipas.
(c) Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida
dan puli
(d) Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
(3) Melepas pompa air
b). Pemeriksaan komponen pompa air:
(1) Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan  cara
memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing
pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan,
bearing pompa air harus diganti.
Gambar 1. Pemeriksaan pompa air
(2) Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan
kebocoran minyak silicon.10
Gambar 2. Pemeriksaan kopling fluida
c). Prosedur pelepasan komponen pompa air :
         Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa,
dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat
(lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda   ?
adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah
dilakukan pelepasan komponen.
Gambar 3.  Komponen pompa air
Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah
sebagai berikut :11
(1) Melepas plat pompa
dengan cara melepas
baut pengikatnya (lihat
gambar 4)
Gambar 4.  Cara melepas plat
(2) Melepas dudukan puli
dengan menggunakan
SST dan pres, tekan
poros bearing dan lepas
dudukan puli
Gambar 5. Cara melepas
dudukan Puli
(3)  Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai
mencapai suhu 75° – 85°  C
(b)  Menekan poros bearing dan melepas bearing dan
rotor dengan menggunakan SST dan press
(4) Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan
pres
d). Prosedur perakitan komponen pompa air :
(1) Memasang bearing pompa dengan cara sebagai
berikut :
(a)  Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai
mencapai suhu 75° – 85°  C
(b) Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing
dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing
harus rata dengan bodi pompa.
(2)  Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :12
(a)  Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
(b)  Menggunakan SST dan pres, pasang seal
(3)  Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres
pada   poros bearing pompa.
(4) Memasang rotor menggunakan press pada poros
bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan
permukaan poros bearing
(5) Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak
menyentuh plat pompa.
(6)  Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.

sistem pendinginan part.2

1) Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan
kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas 7
pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau
kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator.
Disamping itu media pendingin juga tidak boleh mengandung
minyak pelumas. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas
media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a). Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki
cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin
harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam
keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin
kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media
pendingin sampai garis FULL.
b). Pemeriksaan dan penggantian kualitas media
pendingin
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator
atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media
pendingin terlalu kotor  atau banyak mengandung karat
(berwarna kuning)  harus dilakukan penggantian dengan
cara sebagai berikut :
(1) Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup
radiator, mesin  harus dalam keadaan dingin. Apabila
tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan
dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
(2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang
penguras dengan cara mengendorkan atau melepas
baut penguras.
(3) Menutup  lubang  penguras, kemudian isilah dengan
media pendingin berupa ethylene glycol base yang
baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari8
pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah
yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50
% tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe
alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan
air sulingan.
(4) Memasang tutup radiator
(5) Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran
(6) Memeriksa permukaan media pendingin dan
tambahkan jika diperlukan.

sistem pendinginan part.1

PERISTILAHAN / GLOSSARY
Antifreeze yaitu bahan tambah untuk air radiator untuk mencegah agar
air pendingin pada sistem pendingin tidak membeku pada saat
temperatur air rendah.
By pass valve yaitu katup pada thermostat  yang berfungsi untuk
mengalirkan air dari blok mesin ke kepala silinder pada saat
temperatur air masih rendah.
Coolant temperatur switch yaitu switch pada sistem penggerak kipas
dengan motor listrik untuk memutus dan  menghubungkan arus
dari baterei ke motor penggerak kipas pendingin.
Jiggle valve yaitu  katup pada thermostat yang fungsinya untuk
mengalirkan air pada saat menambahkan cairan pendingin ke
dalam sistem.
Relief valve yaitu  katup pada tutup radiator yang fungsinya untuk
membuka saluran air dari  radiator ke tangki cadangan.
Saluran By pass   yaitu  saluran pada sistem pendingin yang berfungsi
untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan akibat
proses pemompaan.
Thermostat  yaitu salah satu komponen pada sistem pendingin yang
berfungsi membuka dan menutup saluran air pendingin dari
mantel pendingin yang ada di blok mesin ke radiator atau
sebaliknya.
Vacum valve yaitu  katup pada tutup radiator yang fungsinya untuk
membuka saluran air dari tangki cadangan ke radiator.
Water jacket  yaitu mantel air di sekitar blok mesin yang berfungsi untuk
menampung air pendingin.

sistem pelumasan


bila kita membicarakan tentang kendaraan roda dua, maka embel embel sponsor oli atau pelumas pasti ada ‘disisi’nya. dengan kata lain pelumasan bagaikan darah yang mengaliri jantung motor kita, jadi tidak ada salahnya bila kita mengenalnya dan mempelajarinya, begitukan bro?
ok sebelum kita mengenal lebih jauh kita bahas dulu kenapa sih ko butuh oli ini motor???
pertama, motor kan merupakan komponen yang terbentuk dari berbagai komponen besi yang bersinggungan! nah dengan adanya oli komponen besi yang bersinggungan itu menjadi terlapisi!
dengan terlapisi maka memungkinkan komponen besi tersebut lebih awet, tahan panas, tidak terlalu berisik, menyalurkan panas untuk lebih merata, selain itu mengisi celah pada logam, membersihkan bagian dalam mesin, memberikan perlindungan karat dan tentunya awet!
ilustrasi perlindungan oli
ilustrasi perlindungan oli
ada 2 macem sistem pelumasan, kita bahas satu persatu yuk..
wet pump system
wet pump system
pertama adalah perlindungan oli sistem basah!
 selain pemanasan motor lebih cepat, sirkulasi oli pun lebih cepat, sederhana konstruksinya dan selain itu mudah untuk pengencekan kondisi oli!
sistem ini digunakan pada sepeda motor pada umumnya, layaknya honda supra, yamaha jupiter ataupun kawasaki blits.
dry pump system
kedua sistem pelumasan kering!
cara kerjanya cukup unik, dari penampungan oli mesin digunakan untuk melumasi bagian mesin kemudian didinginkan dioil cooler dan kembali kepenampungan dan kemali lagi untuk melumasi mesin!
*gambar dari pembelajaran sistem pendinginan motor yamaha!
semoga bermanfaat dan tidak menolak untuk dikritik!

CARA MEMBACA MIKROMETER SEKRUP


Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
  • Mikrometer Luar,  digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
  • Mikrometer dalam,  digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu benda
  • Mikrometer kedalaman , digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Mikrometer sekrup umumnya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda kecil, dengan ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,0001 cm. Mikrometer sekrup punya 2 yaitu skala utama dan skala nonius.
Skala Nonius ditunjukkan oleh selubung luarnya. Bila selubung berputar satu kali, maju atau mundur akan memiliki nilai 0,5 mm. Skala pada selubung dibagi menjadi 50 bagian yang sama besar, sehingga tiap bagian skala pada selubung yang tergeser sama dengan : 1/50 x 0.50 mm = 0,01 mm atau 0,001 cm. oleh karena itu batas ketelitian mikrosekrup adalah 0,001cm
.
mikc
Cara penggunaan mikrometer skrup
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
2. Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang.
3. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
4. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi ‘klik’.
Misalkan
terdapat sebuah objek yang diukur, angka pada skala utama menunjukkan 4 mm, sedangkan sedangkan skala noniusnya berimpit pada angka 30. maka hasil pengukuranya adalah:
4 mm +( 30 x nst (0.01) mm) = 4,30 mm
sedangkan untuk menentukan ketidakpastian/ketelitianya, kita menggunakan rumus:
  • Pengukuran tunggal,
hasil = X±dX = 4,30±0,005
X = 4,30,           dX =   (1/2)  x nst = (1/2) x 0,01 = 0,005
arti fisis dari hasil pengukuran tersebut adalah, panjang suatu benda dapat berkisar antara 4,305 dan 4,295
  • Pengukuran ganda/berulang
  1. Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran, misal x1, x2,…..xn
  2. Cari nilai rata, yaitu xrata-rata= x1+x2+…..xn/n
  3. Tentukan xmax dan xmin dari kumpulan data, dan ketidak pastian dapat ditulis dx=(xmax-xmin)/2
  4. Tuliskan hasilnya sebagai: x=xrata-rata±dx