Minggu, 11 September 2011

sistem pendinginan part.3

2) Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem
pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah
untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi
didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air
tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat
pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila
seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan
tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak
tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air
akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara
keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin
sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula
pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan
pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan
kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar
ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan,
pemeriksaan dan pemasangan pompa air.
a). Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :9
(1) Mengeluarkan media pendingin mesin
(2) Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida  (jika ada) dan
puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
(a) Merentangkan tali kipas dan  mengendurkan mur
pengikat tali kipas
(b) Mengendorkan pivot dan baut penyetel,
alternator, kemudian lepas tali kipas.
(c) Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida
dan puli
(d) Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
(3) Melepas pompa air
b). Pemeriksaan komponen pompa air:
(1) Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan  cara
memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing
pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan,
bearing pompa air harus diganti.
Gambar 1. Pemeriksaan pompa air
(2) Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan
kebocoran minyak silicon.10
Gambar 2. Pemeriksaan kopling fluida
c). Prosedur pelepasan komponen pompa air :
         Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa,
dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat
(lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda   ?
adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah
dilakukan pelepasan komponen.
Gambar 3.  Komponen pompa air
Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah
sebagai berikut :11
(1) Melepas plat pompa
dengan cara melepas
baut pengikatnya (lihat
gambar 4)
Gambar 4.  Cara melepas plat
(2) Melepas dudukan puli
dengan menggunakan
SST dan pres, tekan
poros bearing dan lepas
dudukan puli
Gambar 5. Cara melepas
dudukan Puli
(3)  Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai
mencapai suhu 75° – 85°  C
(b)  Menekan poros bearing dan melepas bearing dan
rotor dengan menggunakan SST dan press
(4) Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan
pres
d). Prosedur perakitan komponen pompa air :
(1) Memasang bearing pompa dengan cara sebagai
berikut :
(a)  Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai
mencapai suhu 75° – 85°  C
(b) Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing
dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing
harus rata dengan bodi pompa.
(2)  Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :12
(a)  Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
(b)  Menggunakan SST dan pres, pasang seal
(3)  Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres
pada   poros bearing pompa.
(4) Memasang rotor menggunakan press pada poros
bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan
permukaan poros bearing
(5) Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak
menyentuh plat pompa.
(6)  Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar